Daftarkan Segera Diri Anda

Daftarkan Segera Diri Anda

Rabu, 30 September 2015

Cerita Dewasa Perempuan Masturbasi

Cerita Dewasa Perempuan Masturbasi
Cerita Dewasa Perempuan Masturbasi

Cerita Dewasa Perempuan Masturbasi - Ini adalah sebuah kisah seks dan pengalaman pertama seorang perempuan yang melakukan onani atau masturbasi sebelumnya akhirnya dia ketagihan seks. Bagaimana kisah erotisnya, silahkan simak selengkapnya berikut ini!

Sebelum aku mengisahkan tentang pengalaman pertamaku bermain sex dengan pasangan, ada baiknya aku ceritakan dulu pengalaman pertamaku bermain sex solo atau bermasturbasi, karena jauh hari sebelum aku melakukan hubungan sex, aku sudah sering melakukan masturbasi.

Sejak kecil aku memang sudah tidak suka dan tidak pernah mau memakai BH. Kebiasaan ini berlanjut sampai sekarang. Hal ini tentu membuat kedua orang tuaku jadi kelabakan. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, aku cuma memakai kaos singlet di dalam hem seragam sekolahku. Mungkin kebiasaan memakai singlet sejak kecil inilah yang membuatku sampai saat ini lebih leluasa memakai T Shirt yang lebih mirip singlet itu.
Demikian pula pada saat aku duduk di bangku SMU, aku juga cuma memakai kaos singlet di dalam hem seragam sekolahku. Memang agak mending sih, ketimbang aku cuma langsung memakai hem saja tanpa BH di dalamnya, jadi fungsi kaos singletku adalah sebagai pengganti BH.

Soal CD memang sejak usiaku masih anak-anak, aku lebih suka yang model sexy, tetapi pada saat SD aku tidak bisa berkutik karena Mamaku yang selalu membelikan semua kebutuhanku. Baru sejak SMP aku sudah dapat memilih model CD kesukaanku sendiri, karena saat itu aku sudah dipercaya untuk membeli kebutuhanku sendiri, walau uangnya tetap kudapat dari kedua orang tuaku.

Pada awalnya saat aku masih SMP, model CD yang kubeli masih biasa-biasa saja, karena untuk CD yang mini seperti model berenda atau G String rata-rata harganya masih sangat mahal untuk anak seusiaku, apa lagi aku dari kalangan keluarga yang hidupnya cuma pas-pasan.

Baru saat SMU aku dapat membeli dan memakai CD yang kuidam-idamkan dari sejak masih kecil, karena pada saat itu uang sakuku juga sudah mulai agak banyak, jadi aku dapat menabung dulu untuk membeli penutup alat vital yang kuidam-idamkan itu. Dan pada saat SMU-lah aku mulai terbiasa dengan memakai rok mini sebagai seragam sekolah.

Pokoknya sejak aku SMU-lah aku merasakan merdeka, dapat memiliki dan memakai CD berenda atau G String yang kuidam-idamkan. Bayangkan saja modelnya, keduanya hampir sama mininya, hanya yang satu berenda dan yang lainnya G String terbuat dari seutas tali nylon. Pada saat kukenakan melingkari pinggangku, yang model G String sedikit ada perbedaan, ada ikatannya di samping kanan dan kiri pinggangku.

Semua modelnya seperti bikini yang amat sangat mini, cuma ada secarik kain berbentuk segi tiga di bagian depan, fungsinya cuma mampu menutupi bagian depan liang vaginaku. Sedangkan CD berenda yang kumiliki bagian depannya berbentuk hati kecil dengan renda di pinggirannya.

Waktu SMP masih belum seberapa, tetapi baru saat aku SMU banyak teman sekolahku, baik teman sekelas atau dari kelas lain termasuk para guruku, sering menelan ludah pada saat aku lewat di hadapan mereka. Karena saat SMP rok bawahanku masih biasa-biasa seperti layaknya murid wanita yang lain, tetapi pada saat SMU aku sudah berani memakai rok mini saat sekolah.

Cerita Dewasa

Awalnya pihak sekolah memang melarang, tetapi lama kelamaan pihak sekolah mungkin bosan juga, atau mungkin juga kepala sekolahku merasa ada baiknya bisa ikut menikmati memandang pahaku yang mulus (Haa.. Haa.. Haa..!). Bukan GR lho, aku sejak kecil memang sudah cantik dan selalu menjadi bintang sekolah, bukan cuma bintang di kelas saja. Banyak cowok teman sekolahku yang menaksirku tetapi mereka harus mundur dengan patah hati karena aku memang tidak mau terikat sejak dulu. Aku paling tidak suka dengan cowok yang egois, yang jika merasa sudah dekat denganku lalu yang lain tak boleh lagi mendekatiku. Aku mau dapat berteman tanpa ada ikatan apa lagi paksaan.

Pertama kali aku mengenal permainan sex adalah saat aku masih SMU, bukan sex sungguhan sampai ML. Maksudku, kami cuma sampai petting hingga oral sex saja, istilahku saat itu SSKTR (Sex Sex Kecil Tanpa Resiko). Bagaimana kisahnya, nanti akan kuceritakan pada kisahku yang akan datang, untuk kali ini aku akan menceritakan pengalaman masturbasiku yang pertama.

Aku pertama kali melakukan masturbasi pada saat masih duduk di bangku SMP. Aku sudah lupa waktunya, tetapi aku masih ingat pada saat itu aku masih duduk di bangku kelas dua SMP. Sebenarnya ada teman sekelasku yang kutaksir saat itu, namanya Joko. Anaknya pandai. Dia menjadi temanku pada saat kelas dua, karena pada saat masih kelas satu dia bersekolah di Solo, dan baru pada kelas dua orang tuanya pindah tugas ke Surabaya sampai Joko pun harus ikut pindah sekolah.

Banyak teman-teman cewekku yang juga menaruh perhatian pada Joko tetapi Joko anaknya cuek saja. Tidak seperti teman-teman cowokku yang saat itu yang sudah mulai puber dan banyak tingkahnya, Joko anaknya tenang, lebih pendiam dan sedikit berwibawa. Mungkin ini juga yang membuat teman-teman cewek lainnya jadi penasaran padanya.

Saat-saat aku di rumah, aku sering membayangkan bagaimana kalau seandainya Joko mencium bibirku, meremas payudaraku yang sudah tumbuh membesar itu. Bahkan aku juga membayangkan bagaimana kalau seandainya jari-jari tangan Joko membelai selangkanganku, menyentuh vaginaku yang bagian luarnya sudah mulai ditumbuhi bulu-bulu halus. Aku cuma bisa berandai-andai saja, tetapi aku juga tidak mengerti apakah itu yang dinamakan cinta atau hanya nafsu. Tetapi itulah yang kurasakan saat itu.

Saat mandi aku mulai sering meraba-raba payudara, selangkangan dan daerah erogenku yang lainnya. Tetapi aku belum pernah melakukan sesuatu sampai satu saat aku mengalami orgasme, bahkan saat itu aku pun belum tahu apa itu orgasme dan sebagainya. Aku semakin hari semakin asyik merabai tubuhku sendiri sampai aku mulai tahu dimana saja letak bagian tubuhku yang paling nikmat kalau disentuh.

Aku paling senang memainkan klitorisku dengan ujung jari sambil meremas-remas payudaraku. Liang vaginaku selalu becek kalau aku melakukan hal seperti itu. Ada cairan bening merembes keluar dari dalam liang vaginaku keluar membasahi sekitar selangkanganku.

Aku semakin berani menggesek-gesekkan jari ke belahan bibir vaginaku, sambil membayangkan kalau semua ini dilakukan oleh Joko. Kalau di kamar mandi aku selalu mengoleskan sabun cair dulu di seputar bagian luar vaginaku. Lain lagi kalau kulakukan di atas tempat tidur, sering kugunakan hand body lotion dulu, kulumuri di seputaran selangkanganku baru aku melakukan aktifitas.

Licinnya sabun cair atau body lotion tersebut menjadi lebih licin lagi pada saat bercampur dengan cairan bening yang mengalir keluar dari dalam liang vaginaku pada saat aku sudah mengalami nafsu yang sangat tinggi. Kumainkan klitorisku dengan ujung jari, kugesek-gesekkan sambil tanganku yang satu lagi tetap meremas-remas payudaraku dan memilin-milin puting susuku.

Aku merasakan sesuatu yang terasa akan meledak keluar dari dalam tubuhku, desakannya semakin lama semakin kuat sampai membuatku menggeliat tidak karuan. Bibirku terus mendesah menceracau bagaikan anak kecil yang tiba-tiba terserang demam yang tinggi, sampai akhirnya aku mengalami rasa ingin pipis, tetapi yang terjadi adalah adanya kedutan-kedutan di vaginaku.

Badanku menggigil hebat sekali, kurasakan ada sesuatu yang tumpah keluar dari dalam rahimku memenuhi seluruh bagian dalam liang vaginaku, membasahi dinding-dinding dalam vaginaku. Aku tak tahu apakah ini yang dinamakan orgasme? Yang jelas setelah itu aku mengalami kelegaan yang amat sangat luar biasa. Bebanku menjadi hilang, badanku menjadi ringan, pokoknya sulit dilukiskan dengan kata-kata.

Belakangan baru kutahu kalau itulah yang dinamakan orgasme, karena hal-hal itu semakin sering kualami, paling tidak tiga kali dalam seminggu aku mengalami hal seperti itu, karena hampir tiga kali dalam seminggunya aku selalu melakukan masturbasi.

Terus terang pada saat masih SMP aku belum berani membiarkan teman cowokku menyentuhku walau sebanarnya dalam hati mau sekali, tetapi aku masih takut akan aturan dan norma-norma pada saat itu. Apa lagi saat itu aku masih perawan dan pada anak seusiaku sudah ditanamkan betapa pentingnya arti sebuah keperawanan bagi anak gadis.

Ini pun mempengaruhi juga caraku melakukan masturbasi. Aku tak berani memasukkan ujung jariku ke dalam liang vaginaku, karena aku takut keperawananku akan terenggut oleh jari-jariku sendiri. Padahal pada saat-saat tertentu saat bermasturbasi, mau sekali rasanya aku memasukkan jariku ke dalam liang vaginaku yang terasa sangat gatal mau digaruk saja rasanya. Biasanya hal ini terjadi pada saat aku hampir mengalami orgasme. Dorongan seperti itu datangnya kuat sekali. Tetapi untungnya semua mampu kuatasi, aku dapat mencapai puncak kepuasan cuma dengan memainkan klitorisku dengan ujung jariku. Sementara jari tangan kiriku memainkan klitoris, jari tangan kananku menggosok-gosok belahan bibir vaginaku. Atau saat jari sebelah tanganku memainkan klitoris, tanganku yang lain meremas-remas payudaraku sambil sesekali memilin-milin puting susuku. Libidoku sejak SMP memang telah sangat tinggi, aku paling tak tahan kalau tak melakukan masturbasi tiga kali dalam seminggu, rasanya selalu mau uring-uringan saja.

Demikianlah sedikit pengalamanku pertama kalinya melakukan masturbasi.

Baca juga artikel Cerita Nyata Lepas Keperawanan SMA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih sudah berkunjung di Blog Cerita Dewasa
Kalau sobat mau copy paste jangan lupa tinggalkan linknya ya sob ^_^

Peraturan dalam Berkomentar :
- Dilarang membuat onar
- Tidak rasis
- Jangan spam ya sob ^_^

Demikian peraturan dalam berkomentar di Cerita Dewasa ini sob
Terima kasih atas kunjungan dari para pembaca setia
Salam Crooootttttt :p