Daftarkan Segera Diri Anda

Daftarkan Segera Diri Anda

Sabtu, 20 Desember 2014

Cerita Seks - Bercinta Dengan Guru Private Adik Ku

Agen Poker Terpercaya


Cerita Seks - Bercinta Dengan Guru Private Adik Ku

Namaku Johan, dan aku akan membagikan cerita dewasa sex dengan guru les adikku yang semok namanya Tante Dina dan membagikannya di http://ceritasexx69.blogspot.com/. Waktu itu aku sedang sendirian di rumah duduk di sofa depan televisi. Tapi lama kelamaan akupun merasa bosan dan memutuskan untuk keluar sebentar untuk membeli sebungkus rokok, mumpung kedua orang tuaku sedang tidak dirumah, dan aku bisa bebas merokok dengan bebas. Aku keluar dengan mengendarai sepeda motor tapi dasar sial warung rokok dekat rumahku tutup semua, dan langitpun mulai tertutup mendung. Aku bingung apakah terus mencari warung yang buka atau pulang saja, tapi setahuku di dekat jalan raya sana ada warung yang buka dan akupun memutuskan tetep mencari rokok ke warung di depan sana. Memang akhirnya aku bisa mendapatkan rokok di warung itu. Gerimis mulai turun ketika aku sedang tergesa-gesa menyalakan mesin motor, aku lihat seseorang wanita berjilbab besar yang ku kenal.

“Hei, Tante Dina!” Aku memanggil wanita berjilbab itu. Ia menoleh dan tersenyum sambil menghampiriku.
“Hei Jo! Lagi apa kamu? Beli rokok ya?” tanya wanita itu.
“He.. He.. Tante tahu aja!”
“Sudah Tante bilang, jangan merokok!” ucap Tante Dina,”Nggak baik untuk kesehatan.”

Tante Dina adalah guru privat adikku yang masih kelas 6 SD. Dia adalah seorang Tante berusia 28 tahun tapi sampai sekarang dia belum dikaruniai anak. Suaminya sudah 2 bulan ini pergi ke aceh menangani sebuah proyek jangka panjang. Seminggu dua kali Tante Dina ke rumah untuk memberi les pada adikku dan kali ini dialah wanita dalam Cerita dewasa sex yang aku ceritakan ini di http://ceritasexx69.blogspot.com/.

“Tante mau ke rumah kan? Bareng yuk, keburu hujan.” Akhirnya dengan agak terpaksa, Tante Dina menumpang karena hujan sudah mulai deras. Dari kaca spion aku mencuri2 pandang wajah dan pantat Tante Dina yang menggairahkan. Tak terasa kontolku pun mulai bangun.

Sejak pertama kali bertemu Tante Dina, diam-diam aku mengaguminya. Wanita berjilbab itu cantik sekali dan montok. Wanita yang selalu mengenakan jilbab besar dan baju terusan longgar itu tidak bisa menyembunyikan keindahan dan kemontokan tubuhnya. Semuanya samar terlihat dari balik pakaiannya yang serba longgar. Lama-lama rasa kagum itu berubah menjadi obsesi. Aku yang terkenal suka mainin cewek, mulai bernafsu ingin mencoba memek sang wanita berjilbab yang jadi guru privat adikku dan menulisnya di cerita dewasa sex. Bajuku dan Tante Dina semuanya basah kuyup gara – gara kehujanan.

“Masuk, Tante. Biar Aku ambilkan handuk”
“Jo, Tante numpang ke kamar mandi, mau ganti baju. Untung Tante bawa baju ganti. Soalnya tadi baru saja ambil cucian dari laundry.” Kata Tante Dina. Aku baru sadar kalau ini kesempatan baik untuk melihat kemontokan tubuhnya. Jadi saat dia ganti baju di kamar mandi, segera Aku mengintipnya, menikmati lekuk2 tubuhnya yang sangat montok serta kulitnya yang putih bersinar sungguh nikmat sekali. Jilbab putih yang tadi ia kenakan ia ganti dengan jilbab coklat berbahan kaus yang lembut. Kami duduk di sofa ruang tengah, mengobrol sambil minum teh hangat.

“Bukannya jadwal lesnya masih 1 jam lagi Tante?” tanyaku, sambil berusaha meredam nafsunya yang belum terlampiaskan.
“Iya sih. Tante habis dari rumah teman dekat sini, dari pada mondar-mandir sekalian saja ke sini. Lagipula tadi sudah gerimis.” Kata wanita berjilbab itu. Suaranya yang terdengar pasrah khas wanita solo kembali membuat gairahku naik ke ubun-ubun dan semakin membuat pembaca cerita dewasa sex penasaran dengan suaranya yang lembut.

“Sini Tante, cangkirnya biar diisi lagi.” Aku menawarkan.
“Eh, terima kasih!” Aku menerima cangkir yang diulurkan Tante Dina dan beranjak ke dapur. Dengan sengaja Aku menyentuhkan tanganku dengan tangannya, walaupun wanita itu segera menarik tangannya. Ternyata tangan Tante Dina halus sekali. Pikiranku langsung melayang, bagaimana rasanya kalo tangan halus wanita cantik berjilbab itu mengocok kontolku.

Saat Aku membuatkan teh hangat, pikiran kotor yang tadi sempat tertahan kembali muncul. Aku bayangkan tubuhnya yang tak mengenakan apa-apa dikamar mandi tadi. Aku membayangkan seperti apa nikmatnya jika memek wanita berjilbab tadi ku sodok2 dengan kontolku.

“Ini, Tante!” Aku menaruh cangkir teh di atas meja.
Tante Dina tersenyum, “Terima kasih!”
Aku masih berdiri di sampingnya dan Aku lihat ia sedikit bingung, “Ada apa, Jo?”

Aku tak tahu kenapa bisa begitu nekat waktu itu. Dalam sekejab tanganku sudah memeluk Tante Dina. Dia sangat terkejut dan berusaha melepaskan pelukanku . Tapi tenagaku lebih kuat, aku dorong tubuhnya hingga rebah di atas sofa.

“Jo, apa-apaan kamu?” Tante Dina berontak atas perlakuanku . Namun pelukanku semakin erat.
Aku berbisik pelan, “Aku pengen ngentot memekmu, Tante!” dan Aku lihat dia semakin terkejut. Tante setengah baya montok berjilbab itu diam terpaku untuk sesaat. Aku memanfaatkan waktu itu untuk menyibak jilbab besarnya keatas, dan langsung merenggut lepas kancing-kancing baju panjang yang dikenakannya. “Aku pengen ngentot sama Tante!” sungguh aku sangat nekat seperti dalam Cerita Dewasa Sex ini.

Aku lihat payudaranya yang bulat berisi di balik bra putihnya. Dia hanya memandangnya seakan tak percaya apa yang baru saja terjadi. Wanita alim itu sudah tidak lagi meronta, sepertinya sudah pasrah akan apa yang akan terjadi. Mungkin juga karena sudah dua bulan ini ia tidak mendapatkan nafkah dari suaminya, secara tidak sadar ia menginginkan perlakuanku itu.

Dengan cepat aku menyibakkan baju terusannya sampai ke pangkal pahanya, lalu ku lepaskan bra putih wanita berjilbab itu cerita dewasa sex. Didepanku kini tampak jelas payudara Tante Dina yang sungguh indah, dengan tubuh yang montok, pinggul seksi, dan kaki-kaki jenjangnya. Baju terusan yang sudah awut2an dan jilbab yang tersingkap sudah tidak bisa menutupi keindahan tubuh wanita muda berjilbab itu yang selama ini dirindukan olehku. Tanpa menunggu aku mulai mencumbui tubuh seksinya. Mula-mula dari payudaranya aku mainkan lidahku, dan kuciumi dengan penuh nafsu, sesekali lidahku memainkan putingnya yang menantang, tubuhnya pelan, dan wanita berjilbab itu mulai mendesah pelan. Sesekai ada berontakan yang setengah hati, mungkin karena dalam hatinya, wanita berjilbab itu juga sungguh menginginkan seks yang sudah dua bulan ini tidak ia dapatkan.

Aku lanjutkan cumbuan ini turun ke arah perutnya, dan semakin ke bawah. Aku menarik turun celana dalam putihnya, melalui paha yang putih dan betis yang masih terbalut kaus kaki putih seperti di video bokep yang aku tonton dan cerita dewasa sex yang aku baca dan semakin menggairahkan nafsuku. Saat itu terdengar suara Tante Dina memohon pelan. “Ja.. Jangan, Jo….nggghhh…!!!”

Tapi Aku tak peduli, Aku mulai mencumbui sela-sela paha itu. Harumnya liang kewanitaan Tante Dina membuatku semakin bergairah. Aku sisipkan kepalaku di antara kedua pahanya, dan mulai mencumbui liang kewanitaan wanita berjilbab besar itu yang ditumbuhi bulu-bulu halus. Ternyata memang benar, apa yang pernah aku dengar. Memek wanita berjilbab memang lebih harum dan manis dibanding memek wanita biasa. Mungkin karena mereka selalu merawat memeknya sepenuh hati untuk suami mereka. Aku terus memainkan lidahku di sana, kadang bibirku memainkan klitorisnya hingga tubuh Tante Dina bergetar, dan desahan-desahan pelan terdengar dari bibir wanita berjilbab itu saat jariku menyusup ke dalam memeknya.

“Mmmh…., nggghhh…!!Oh..Jooonnnn…. jaaanggaaannn…..ooohh… eeenaaaak.. Oh.. Oh!” rintihan Tante Dina yang tak keruan itu membuat birahiku semakin meninggi.

Lidah nakalku terus menari-nari di memek wanita berjilbab itu, menyalurkan kenikmatan yang mulai membius kesadaran. Sekarang dia mulai hanyut dalam permainan cumbuanku ini, desahan dan erangannya mengimbangi tarian lidahku pada klitorisnya. Baju terusan coklatnya sudah tersibak sampai ke perut. Bagian dadanya sudah terbuka lebar, mememperlihatkan payudara yang putih montok itu. Tante berjilbab itu sudah terhanyut oleh birahi. Kedua pahanya menjepit kepalaku .

“eemmmhhh……!!! Aoooohh… jooo….eemmhhhh!Oh.. Oh,…Teruskan.. Oh.. Oh!”

Tak lama kemudian Aku rasakan getaran hebat tubuh Tante Dina. Erangannya pun terdengar semakin keras,

“AH.. Ya, ya.. Ohhhh….eemmmhhhh…. Aku keluaaaar.. Oh.. Ooohh!” Tante Dina menggelinjang hebat dan liang kewanitaannya mulai dibanjiri cairan memeknya, membuat memek wanita montok berjilbab itu semakin becek. Aku menyapukan lidahku untuk menjilati cairan itu.

Aku lihat wajah cantik Tante Dina yang masih berbalut jilbab yang sudah tersingkap kini bersemu merah, matanya terpejam, nafasnya terengah-engah, bibirnya mengeluarkan desahan-desahan pelan membuat nafsuku semakin memuncak di cerita dewasa sex ini. Keringat membasahi tubunya yang sintal. Tante Dina membuka matanya, lalu memandangku. Pandangannya sayu. Masih belum hilang rasa marah dalam pandangan itu, seakan bertanya ‘Mengapa aku melakukan ini padanya?’ tetapi bibirnya tetap terkatup.

Cerita Seks - Bercinta Dengan Guru Private Adik Ku


Aku sambut bibirnya dengan bibirku. Selama beberapa saat bibir kami berpagutan. Aku rasakan dia mulai membalas ciumanku. Aku mulai melepaskan semua pakaiannya. Segera ia sudah tak mengenakan apa-apa lagi. Senjataku sudah tegang sejak tadi. Ukurannya memang tidak seperti milik bintang film porno yang sering aku lihat, tapi cukup besar juga. Tante Dina memandangku dengan tatapan ragu, takut, dan nafsu menjadi satu. “Maaf, Tante!” kataku pelan para pembaca cerita dewasa sex.

Aku tuntun kontolku ke lubang memeknya. Aku rasakan wanita montok berjilbab itu sedikit menolak saat kepala kontolku menyentuh klitorisnya.

“Ja.. Jangan, Jo! Ja.. Jangan dimasukkan, nan.. Nanti..”
“Tante nggak usah khawatir, Jo tanggung jawab,” kataku pelan.
“Ta.. Tapi Jo..”

Belum selesai dia bicara, Aku sudah menusukkan senjataku hingga masuk setengahnya.

“Eennggghh!!!!Aaahh!!…..Ah.. Jo…!” Tante Dina mulai meronta.
“Tenang Tante!” Aku pegangi kedua tangan putih wanita berjilbab itu.

Aku rasakan lubang memeknya yang masih sempit itu menjepit kontolku dan meremas-remasnya. Aku bertanya-tanya, mungkinkah suaminya jarang menggunakan memeknya? Aku dorong kontolnya hingga menyusup lebih jauh.

Cerita Dewasa

“Eennghhh….Sa.. Sakit Jo..”
“Iya.. Iya Tante! Aku pelan-pelan masukinnya.”

Cerita Dewasa Sex - Mungkin Tante Dina emang jarang diberi nafkah batin oleh suaminya. Apalagi sekarang sudah dua bulan suaminya tidak memberinya kepuasan, jelas jelas sempit pikirku. Aku lihat titik-titik air mata mulai membasahi matanya, dan ada sebagian yang jatuh ke pipi putih mulus wanita berjilbab itu. Pandangan yang bercampur antara marah dan birahi terlihat di mata wanita montok berjilbab itu.

“Jo.. Hentikan! Ja.. Janganhh… diteruskan… eemmhhh!!!” desah Tante Dina.

Kepalang tanggung pikirku, dan aku lesakkan kontolku hingga masuk seluruhnya, sampai-sampai Tante Dina menjerit.

“Ah.. Jo, sakit Jo!”
“Tak apa-apa, Tante. Cuman sebentar sakitnya.”

Aku diamkan kontolku di dalam memek Tante Dina selama beberapa saat, dan seperti Cerita Dewasa Sex yang pernah kubaca, kurasakan pijatan lembut dinding memek wanita berjilbab itu pada kontolku. Terasa nikmat sekali, Aku mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur, mengocokkan kontolku di dalam memeknya. Tante Dina mengerang pada awalnya tedengar rintihan kesakitan, namun lambat laun berganti desahan kenikmatan.

“eemmmhhhh,,,..sayang! Aku setubuhi kamu, sayanghh…!!” bisikku.

Peluh membanjiri tubuhnya, matanya terpejam seakan-akan menjemput kenikmatan yang datang bertubi-tubi. Desahannya mengiringi gerakan pinggulku. Baju terusannya awut-awutan dan jilbabnya yang terlilit ke leher sudah bersimbah peluh. Dahinya berkerut penuh kenikmatan.

“Oh, ya.. Ough.. Ough. Janggannh…Terusss…oohh… mmhh!! Mmhhh!!! Enaaaak, ja.. Jangaanhh… berhentiiihh, ough..”

Aku terus memompa kontolku keluar masuk, menggesek dinding memek milik wanita berjilbab yang sudah sangat becek itu. Aku lihat tangan Tante Dina mulai meremas-remas payudaranya sendiri mungkin nafsunya sudah meningkat drastis pembaca cerita dewasa sex semua. Kenikmatan sudah menjalari seluruh tubuhnya. Desahan dan erangan terus menggema di ruangan itu, berbaur dengan deru suara hujan di luar. Terlihat sang wanita berjilbab itu sekarang sudah mulai menikmati memeknya disodok2 oleh kakak dari murid privatnya. Kakinya tegang dan rintihan kenikmatan tak berhenti keluar dari mulutnya yang indah.

Tak lama kemudian Aku lihat dia menggelinjang hebat, dan dari bibirnya terdengar erangan panjang menandakan ia telah mencapai klimaks. Aku rasakan cairan hangat basahi kontolku di dalam memek wanita montok berjilbab itu.

“Oh, oh.. Ya.. Ooohh..aastagaaa…! Akuuuhh… keluaaarghh Joo, oh.. Oh..!”

Dan tanpa sadar tangan wanita berjilbab itu meraih tubuhku dan memeluk erat sambil terus mengerang merasakan kenikmatan puncak yang menguasai tubuhnya.

“Oh.. Oh, ya ough!” Nafasnya tersengal-sengal.
“eemmhhhh, nikmat sekali, oh..!”

Akupun merasa sudah hampir mencapai klimaks, maka aku percepat gerakan pinggulku. Sepertinya gerakanku memacu kembali gairah Tante Dina. Aku rasakan pinggul seksinya mengimbangi gerakanku saat ini. Sodokan kontolku semakin dalam menghujam memek wanita alim berjilbab itu.

“Oh.. Ya.. Oh, lagi sayang.. Oh!” desah Tante Dina kesetanan,”Lebih cepat lagi.. Oh.. Oh!!” ternyata nafsu birahi sudah meguasai diri wanita alim itu. Dan tak lama kemudian aku rasakan kontolku berdenyut-denyut.
“A.. Aku hampir keluar Tante! Keluarin di mana?”
“Oh.. Keluarin saja.. Di dalam.. Nggak apa-apa sayangghh..eemmmhhhhh…..”

Dan seketika itu juga Aku mencapai puncak, kontolku memuntahkan banyak cairan mani ke dalam memeknya, memenuhi rongga kewanitaan wanita berjilbab yang sangat hangat.

“Ough.. Tante! Aku keluar, Tante! Oh nikmat sekali, oh..!”
Tante Dina menggelinjang lagi, ia mencapai klimaks lagi sesaat setelah Aku orgasme.
“Ya.. eeemmhhh, ya sayanghh,,,mmmhhhhhh.. Aku juga keluar.. Oh.. Oh..”

Tubuh kami bersimbah peluh, Aku merasakan sangat lelah. Aku rebahkan tubuku di sofa di samping tubuh Tante Dina. Nafas kami tersengal-sengal. Aku lihat wajah Tante Dina yang bersemu merah tampak cantik, ia membisu.

“Tante marah ya?” tanyaku. Sang wanita berjilbab tadi diam. Terdengar pelan isak tangisnya terdengar.

Hujan masih turun dengan derasnya. Adikku menelpon, katanya ia belum bisa pulang karena hujan belum reda. Dan Aku menghabiskan sore itu berdua bersama Tante Dina. Tante Dina yang sudah lemas itu kembali ngentot bersamaku dengan berbagai macam gaya dan membuat cerita dewasa sex kami makin seru. Walaupun masih ada rontaan kecil dari Tante muda berjilbab itu, tetap saja wanita alim itu mencapai orgasme berkali2. Cukup sekian cerita dewasa sex yang saya bagikan ini untuk pembaca http://ceritasexx69.blogspot.com/.

4 komentar:

  1. Thanks for posting this info. I just want to let you know that I just check out your site and I find it very interesting and informative. I can't wait to read lots of your posts

    BalasHapus
  2. 점을 보완하여 양자대결이나 라이벌 대결 등으로 사전에 10점을 심사위원 재량으로 줄 수 있는 권한까지 부여하였다. 그러함에도 불구하고 실력면에서 상대적으로 월등한 송희진의 3강에서 결승에 오르지 못하자 심사위원들은 멘붕에 빠졌다

    BalasHapus

Terima Kasih sudah berkunjung di Blog Cerita Dewasa
Kalau sobat mau copy paste jangan lupa tinggalkan linknya ya sob ^_^

Peraturan dalam Berkomentar :
- Dilarang membuat onar
- Tidak rasis
- Jangan spam ya sob ^_^

Demikian peraturan dalam berkomentar di Cerita Dewasa ini sob
Terima kasih atas kunjungan dari para pembaca setia
Salam Crooootttttt :p